A Ben Bella

A Ben Bella

Rabu, 18 Desember 2013

Gerindra: Aparat Penegak Hukum Yang Nakal Harus Diberi “Shock Therapy”


Kepala Kejaksaan Agung Negeri Praya Lombok Tengah, Subri tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus suap. Subri ditangkap KPK bersama seorang pengusaha perempuan Lusita di Mataram di sebuah hotel pada Sabtu 14 Desember 2013.

Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia (Gerindra) Ahmad Muzani, mengatakan bahwa Gerindra mendukung sepenuhnya penangkapan aparat penegak hukum yang nakal, “kinerja KPK dalam penegakan hukum patut mendapat apresiasi.”

Muzani juga mengatakan bahwa beberapa kasus tertangkapnya aparat penegak hukum yang terjadi belakangan menunjukkan bahwa penegakan hukum di Indonesia sangat memprihatinkan.

“Yang berada jauh di NTB saja bisa tertangkap, apalagi yang dekat dengan pusat kekuasaan. Kami mendukung upaya KPK untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu termasuk di dalam tubuh aparat penegak hukum itu sendiri.”

Muzani juga mengatakan bahwa perlu ada shock therapy terhadap aparat penegak hukum yang nakal, “jika perlu dihukum seberat-beratnya untuk menimbulkan efek jera. Ini sangat penting untuk mencegah pelanggaran oleh aparat penegak hukum lainnya.” tutup Muzani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar