A Ben Bella

A Ben Bella

Kamis, 21 November 2013

Gerindra: Ketergantungan Impor Membuat Negara Ini Manja



Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan mendukung revisi UU No 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dengan revisi itu, Indonesia berpeluang mengimpor sapi bakalan, indukan dan sapi potong dari negara selain Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Kanada.

Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi atas menegangnya hubungan antara Indonesia dan Australia karena kasus penyadapan telepon yang dilakukan  oleh intelejen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah petinggi negara lainnya.

Kepala Bidang Kominfo DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ondy A. Saputra mengingatkan pemerintah untuk lebih cermat dalam membuat kebijakan, “Pemerintah seperti kebingungan menyikapi kasus impor sapi terkait menegangnya hubungan kedua negara. Hal ini menunjukkan besarnya ketergantungan kita kepada negara lain. Ini tidak boleh terus dibiarkan. Jika suatu saat kita bermasalah dengan negara lain seperti yang terjadi dengan hubungan Indonesia - Australia saat ini, bisa jadi rakyat kita kelaparan. Kalau sudah begini, dimana kedaulatan negara kita?”

“Kebijakan mengimpor dari negara lain sebagai rencana jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan nasional menurut kami bukanlah solusi yang tepat. Bahkan pemerintah juga punya rencana untuk membeli lahan 1 juta lahan di Australia untuk pengembangan bibit sapi. Jika terus terpaku pada rencana jangka pendek maka untuk selamanya negara kita tidak akan berkembang.“ ujar Ondy.

Ondy mengatakan Pemerintah seharusnya memikirkan rencana jangka panjang yaitu kemandirian dan kedaulatan pangan, “Ini saat yang tepat untuk Pemerintah menegaskan kembali peran peternakan lokal untuk memenuhi kebutuhan nasional. Sampai saat ini saya belum melihat aksi nyata pemerintah dalam mengembangkan produksi lokal”.

“Saya miris melihat kondisi seperti ini. Ketergantungan pada impor membuat negara kita menjadi manja. Seharusnya Indonesia menjadi negara yang kuat, mandiri, dan berdikari sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.” tutup Ondy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar